Kamis, 22 Agustus 2013

PANGGILAN BERANUGERAH



Kebingungan melanda pikiran saya ketika saya sedang mengikuti proses pemakaman seorang teman, pertanyaan demi pertanyaan muncul dalam pikiran saya: “Kemanakah dia pergi setelah kematian?” “Apa yang terjadi selanjutnya?” “Sudah punya pegangan atau jaminan belum ketika meninggal?” .

Kemudian berbagai “agama” mulai berdatangan menawarkan berbagai “jaminan” yang kemudian membuat saya semakin bingung, “Yang mana yang afdol?” “yang mana yang benar?”, dari pada semakin bingung saya percaya dan saya hafalkan aja semua yang katanya kalimat penting sebelum kematian itu datang, berbagai bentuk tulisan dan ayat saya hafalkan dengan pemikiran bahwa kalau satu meleset pasti yang lain yang benar jadi pegang semuanya aja.

Sampai suatu hari ada sebuah sticker yang menarik perhatian saya, “Berkorban Sampai Habis, Yesus” Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yesus menawarkan tiga jaminan yang istimewa sehingga tidak lagi membuat hidupmu menjadi bingung yaitu:

1.      Bahwa Yesus Sangat Mengasihimu. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini (Yoh.3:16a).
Allah tidak ingin melihat ciptaanNya hancur, tanpa ada sebuah kesempatan walaupun sebuah titik cahaya kecil ditengah kegelapan dunia, namun Allah lakukan hal tersebut untuk memberi kesempatan dan pengharapan karena cinta yang besar dari Allah untuk manusia.

Kesempatan telah terus diberikan oleh Allah namun manusia selalu menolak kesempatan tersebut, akhirnya Allah mengutus ‘AnakNya untuk menyelamatkan manusia mungkin dengan datangNya Allah sendiri kedalam dunia ini manusia mau membuka hatinya.

Namun ternyata tidak banyak manusia yang mau membuka hatinya kepada Tuhan, karena manusia telah terikat oleh dosa dan ikatannya didalam dunia ini, namun engkau yang telah melihat HATI ALLAH yang begitu mengasihimu, mau menyelamtkanmu, melepaskanmu dari belenggu dosa, membebaskanmu dari maut, kehadiran Yesus menjadi jawabanmu, bukalah hatimu biarlah Yesus mengasihimu.

2.      Bahwa Yesus adalah Tuhan.  “sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal” (Yoh.3:16b).
Yesus membuktikan bahwa DIA adalah Allah dengan segala mujizat yang Ia lakukan selama didalam dunia ini, bahkan lebih daripada mujizat DIA juga mengampuni dosa manusia, juga mampu membangkitkan orang mati, kuasa itu tidak pernah dimiliki oleh manusia dan mahluk manapun termasuk Iblis karena Iblis tidak dapat memberikan hidup Cuma bisa menghancurkan hidup, namun hanya Allah saja yang mampu memberi kehidupan.

Allah yang memberikan kehidupan pada umat manusia juga kepada dirimu, yakinlah bahwa DIA juga melalui Yesus Kristus menawarkan kehidupan yang kekal yang akan kita terima ketika kematian itu datang dalam kehidupn kita, karena Yesus sanggup membangkitkan kita dari antara orang mati dan memberi kita hidup yang kekal.

3.      Bahwa Yesus mengorbankan diriNya untuk memberikan Jaminan. setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh.3:16c)
Setiap orang yang Percaya kepadaNya tidak binasa merupakan sebuah ungkapan yang sangat istimewa dan luar biasa karena kalau kita percaya kepada Yesus kita tidak akan binasa, namun pertanyaannya kenapa kita harus percaya kepada Yesus? Peran apa yang Yesus sudah lakukan demikian istimewa sehingga kita harus percaya kepada DIA?

Seringkali memang kita tidak menjadi mudah percaya kepada seseorang tanpa sebuah bukti, karena kalau Cuma omongan tanpa bukti seperti tong kosong nyaring bunyinya atau NATO (No Action Talk Only)

Yesus membuktikan dirinya seperti yang dicatat dalam kitab Injil bahwa Yesus dengan segala penderitaaan, disiksa, dicaci maki, di pukul, ditindas, difitnah bahkan dibunuh demi untuk menanggung segala dosa kita, DIA tidak membuka mulut untuk membela dirinya karena DIA tahu bahwa DIA sedang membela kita bahkan sampai mati diatas kayu salib yang merupakan simbol penghinaan yang memperlihatkan bahwa sebenarnya hukuman untuk manusia yang hina harus lebih hina daripada salib, namun Yesus tidak mengeluh DIA menerimanya dengan sukacita karena DIA  peduli padamu.

Oleh sebab itu tindakan kita adalah PERCAYA, membuka hati kita sungguh-sungguh dan tidak lagi bingung, bimbang dan takut, karena barangsiapa yang percaya akan menerima hidup yang kekal, tidak ada seorang hebat manapun didunia ini yang pernah menawarkan hal ini kepada umat manusia kecuali Yesus Kristus.

Kesimpulan
Percayalah kepada Yesus karena DIA sangat mengasihimu, datang kedalam dunia, mengorbankan hidupNya supaya kita memperoleh jaminan yang kekal karena barangsiapa yang percaya akan beroleh hidup yang kekal.



Selasa, 14 Mei 2013

MENGAMPUNI TIDAK MUDAH TAPI HARUS . . .

Terkadang kita menyakiti hati sahabat, keluarga tanpa kita sadari, kita pun mengalami hal yang sama, tidak ada pelayanan yang tidak mengalami sakit, namun harus mengampuni . . . .

PENILIK JEMAAT DAN DIAKEN dalam GEREJA Penguasa atau Pelayan?

 Sebuah buku yang bagus bagi Hamba Tuhan dan Majelis, kaena buku ini menjelaskan secara gamblang yang dimaksudkan oleh Rasul Paulus tentang Penilik Jemaat/Elders dan Diaken.

Secara jelas seorang Penilik Jemaat/Elders itu jabat oleh seorang gembala sidang atau Hamba Tuhan yang memiliki tanggung jawab untuk memelihara rohani serta meyakinkan kalau kerohanian jemaat mengalami pertumbuhan dengan berbagai cara termasuk didalamnya memikirkan program gereja untuk memajukan kerohanian setiap anggota jemaat.

Sedangkan seorang Diaken dipanggil untuk meyakinkan bahwa seluruh proses dan program gereja untuk menjangkau dan memajukan kerohanian jemaat dapat terlaksana dengan baik tanpa terhalang sekalipun oleh dana maupun oleh daya, oleh sebab itu panggilan Diaken harus memenuhi daya dan dana untuk pencapaian tersebut, termasuk didalamnya memenuhi kehidupan ekonomi jemaat yang sudah dalam hal ekonomi yang dikarenakan kesusahan pekerjaan atau karena kondisi kesehatan yang terganggu serta kondisi mental. Diaken harus memberikan pemeliharaan terutama kepada para janda dan anak yatim yang ada di jemaat tersebut.

Seringkali kedua jabatan pemerintahan gereja ini mengalami tumpang tindih karena tidak adanya batasan-batasan yang jelas secara tertulis dan yang pernah disepakati bersama, memang harus diperjelas karena sangat berbahaya bisa terjadi perpecahan karena kepentingan salah satu pihak.

Didalam buku ini jelas memberikan batasan yang baik serta syarat-syarat yang jelas bagi pemangku jabatan tersebut serta bagaimana menjalaninya. Menurut saya tentu kedua jabatan ini harus saling menghormati dan saling menghargai, karena keduanya harus saling melengkapi satu dengan lainnya karena tanpa Diaken maka Penilik Jemaat akan kesulitan menjalankan pembinaan rohaninya, demikian pula sebaliknya Diaken akan menjadi sia-sia keberadaannya kalo tidak ada Penilik jemaat yang memastikan pembinaan dan penjangkauan itu jalan. Memang harus kuat dan kompak, dan harus berhati-hati senantiasa dengan arus luar yang seringkali justru tidak membantu namun membuat suasana dan kondisi menjadi kacau.

Semoga buku ini mampu menjadi berkat bagi lebih banyak orang lagi khususnya para Penilik Jemaat dan Diaken semakin mengerti posisi masing-masing sehingga bisa menghormati posisi yang lain,

Solideo Gloria


Selasa, 09 April 2013

Trip Survei Pantai Lovina

Sebuah perjalanan survei ke Pantai Lovina bersama beberapa rekan yang kemudian akhirnya dilanjutkan mengelilingi Pulau Bali memberikan pengalaman yang indah karena pemandangan yang sangat indah di sepanjang perjalanan.

Ketika tiba di Pantai Lovina kami bertanya kepada pedagang disana, "Pak apakah tempat ini boleh di gunakan untuk grup dari Gereja, apakah harus bayar dan melapor dulu....?" Pedagang tersebut menjawab dengan sederhana dan ramah " Oh. . . gak usah pak, yang penting setelah digunakan, dibersihkan dan tidak mengganggu tamu lainnya . . . ". Setelah berterima kasih kami meninggalkan pedagang tersebut.

Saya tertarik karena biasanya di daerah Jawa kalau ada tempat retreasi yang ramai di kunjungi orang pasti ada petugas pemerintah atau preman yang segera mematok biaya masuk dengan menganggap wilayah tersebut adalah milik mereka padahal fasilitasnya gak memadai dan tidak pernah dipelihara dengan baik, berbeda dengan budaya orang Bali yang sangat terbuka dengan wisatawan lokal maupun manca negara, karena semakin ramai yang datang maka potensi lakunya jualan mereka semakin tinggi, maka mereka menjaga tata krama dan kebersihan ditempat tersebut dengan sangat baik sehingga tempat tersebut tetap menjadi nyaman dan sering dikunjungi wisatawan.

Sungguh berbeda paradigma yang terjadi di Jawa yg terkesan kasar dan kotor, padahal potensi yang sangat besar, senang dengan program Bupati Banyuwangi, Abdullah Aswar Anas yang mencanangkan I Love Banyuwangi yang juga meningkatkan potensi pariwisata di wilayah tersebut, semoga masyarakatnya memiliki paradigma seperti penduduk Bali yang menjaga kelestarian, kebersihan, fasilitas, kenyamanan serta keramahan penduduknya untuk meningkatkan pariwisata di daerah ini.

Sabtu, 06 April 2013

Terlihat benar Tapi Salah

Itulah kenyataan hidup sering kali kita melihat seseorang dari jauh dan kita sudah yakin benar bahwa dia adalah si A yang kita kenal dengan sangat baik, kita mulai melambai-lambai tangan untuk 'say hello', semakin dekat kita senyum-senyum sambil memanggil-manggil nama kecilnya karena sangat akrab, namun ketika sudah pada jarak yang begitu jelas dan meyakinkan ternyata dia bukan si A, bahkan orang yang tidak sama sekali kita tidak kenal, dengan rasa malu kita lewat begitu saja bahkan terlalu malu untuk minta maaf karena kesalahan tersebut.

Hahahaha memang konyol namun bukankah kadang kita mengalami peristiwa seperti itu. Ketika kita berdebat dengan seorang sahabat, dengan yakin kita coba mempertahankan paradigma kita sambil terus berpegang bahwa kita "BENAR" sampai dengan emosi dan kesal kita mulai menuduh teman kita tersebut, sesat dan salah dengan pikirannya, ketika kita akhirnya berhenti berdebat dan merasa menang tidak dan kalahpun tidak namun hatinya dongkoooooollllll bukan maen dan kita mulai jaga jarak dengan sahabat kita karena kita anggap tidak sepaham dan tidak mengerti apa yang benar, namun ketika kita kembali kerumah mengecek kembali paradigma yang kita anggap benar tersebut ternyata "ups anda salah. . . . . " Maka kita anggap masalah tersebut selesai begitu saja tanpa ada keinginan konfirmasi kepada teman sambil minta maaf kalau tadi sudah ngotot, salah dan sudah salah, ngotot hehehe maklum manusia berbudi dan berakhlak. Jaga gengsi dong.

Memang aneh sudah salah ingin kelihatan benar. . . . . saya pun sering demikian. . . . harus belajar mengakui salah kalau salah dan tindakan selanjutnya minta maaf, kalau benar pun tidak perlu ngotot karena mengajarkan kebenaran dengan ngotot akan menjadi tidak benar. . . .

II Korintus  12:6 
Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh lagi, karena aku mengatakan kebenaran. Tetapi aku menahan diriku, supaya jangan ada orang yang menghitungkan kepadaku lebih dari pada yang mereka lihat padaku atau yang mereka dengar dari padaku.

Panggilan Hidup. . .


Mengalami pertobatan semenjak SMA membuat perjalanan hidup rohani semakin menantang dan menyerahkan hidup untuk menerima panggilan sebagai Hamba Tuhan yang menimba ilmu di Institute Aletheia Lawang sejak tahun 1993 dan lulu dengan gelar Sarjana Theologia tahun 1999.

Melayani di Jakarta sebagai Penginjil sejak tahun 2000 sampai dengan tahun 2004 memberikan pengalaman yang menarik dan diperlengkapi melalui sahabat dan rekan sepelayanan serta jemaat GKT Bethany Jakarta, membuat saya semakin mengerti akan panggilan yang jelas dan mendapatkan pengalaman melayani jemaat dengan baik.

Sejak tahun Agustus 2004, Tuhan mengutus kesebuah daerah kecil diujung timur Jawa Timur untuk menggembalakan jemaat GKT Genteng hingga hari ini, hari lepas hari digembeleng untuk menjadi HambaNya yang setia, tahun Agustus 2008 ditahbiskan sebagai Pendeta jemaat membuat pelayanan semakin menantang dan harus dijalani dengan lebih ketat karena panggilan tersebut ternyata sangat dibutuhkan bukan hanya sebagai rohaniwan di gereja namun juga sebagai konselor jemaat serta memberi ruang lebih luas untuk mendekati jemaat dan semakin mengerti akah kehidupan mereka termasuk, ekonomi, rumah tangga, kesehatan serta kerohanian mereka.

Memiliki kesempatan pada tahun 2009 menjadi ketua Departemen Pendidikan Kristen Aletheia yang memiluiki 6 buah Sekolah Kristen Aletheia yang ada dibeberapa daerah semakin menantang untuk belajar melayani dibidang Pendidikan serta bagaimana menangani sekolah-sekolah Kristen supaya mengalami kemajuan yang baik sampai Juni 2013 ini.

Didampingi seorang istri yang juga adalah seorang Hamba Tuhan, Ev. Liliana Caesaria dan didampingi oleh seorang anak angkat Sadarhati Halawa S.Kom, dan seorang putra berusia 10 tahun Joshiah Elroy Thungriallu serta seorang putri Josephine Eliana Thungriallu semakin melengkapi pelayanan dan ikut menyempurnakan panggilan pelayanan ini.

Solideo Gloria