Selasa, 09 April 2013

Trip Survei Pantai Lovina

Sebuah perjalanan survei ke Pantai Lovina bersama beberapa rekan yang kemudian akhirnya dilanjutkan mengelilingi Pulau Bali memberikan pengalaman yang indah karena pemandangan yang sangat indah di sepanjang perjalanan.

Ketika tiba di Pantai Lovina kami bertanya kepada pedagang disana, "Pak apakah tempat ini boleh di gunakan untuk grup dari Gereja, apakah harus bayar dan melapor dulu....?" Pedagang tersebut menjawab dengan sederhana dan ramah " Oh. . . gak usah pak, yang penting setelah digunakan, dibersihkan dan tidak mengganggu tamu lainnya . . . ". Setelah berterima kasih kami meninggalkan pedagang tersebut.

Saya tertarik karena biasanya di daerah Jawa kalau ada tempat retreasi yang ramai di kunjungi orang pasti ada petugas pemerintah atau preman yang segera mematok biaya masuk dengan menganggap wilayah tersebut adalah milik mereka padahal fasilitasnya gak memadai dan tidak pernah dipelihara dengan baik, berbeda dengan budaya orang Bali yang sangat terbuka dengan wisatawan lokal maupun manca negara, karena semakin ramai yang datang maka potensi lakunya jualan mereka semakin tinggi, maka mereka menjaga tata krama dan kebersihan ditempat tersebut dengan sangat baik sehingga tempat tersebut tetap menjadi nyaman dan sering dikunjungi wisatawan.

Sungguh berbeda paradigma yang terjadi di Jawa yg terkesan kasar dan kotor, padahal potensi yang sangat besar, senang dengan program Bupati Banyuwangi, Abdullah Aswar Anas yang mencanangkan I Love Banyuwangi yang juga meningkatkan potensi pariwisata di wilayah tersebut, semoga masyarakatnya memiliki paradigma seperti penduduk Bali yang menjaga kelestarian, kebersihan, fasilitas, kenyamanan serta keramahan penduduknya untuk meningkatkan pariwisata di daerah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar