Sabtu, 06 April 2013

Terlihat benar Tapi Salah

Itulah kenyataan hidup sering kali kita melihat seseorang dari jauh dan kita sudah yakin benar bahwa dia adalah si A yang kita kenal dengan sangat baik, kita mulai melambai-lambai tangan untuk 'say hello', semakin dekat kita senyum-senyum sambil memanggil-manggil nama kecilnya karena sangat akrab, namun ketika sudah pada jarak yang begitu jelas dan meyakinkan ternyata dia bukan si A, bahkan orang yang tidak sama sekali kita tidak kenal, dengan rasa malu kita lewat begitu saja bahkan terlalu malu untuk minta maaf karena kesalahan tersebut.

Hahahaha memang konyol namun bukankah kadang kita mengalami peristiwa seperti itu. Ketika kita berdebat dengan seorang sahabat, dengan yakin kita coba mempertahankan paradigma kita sambil terus berpegang bahwa kita "BENAR" sampai dengan emosi dan kesal kita mulai menuduh teman kita tersebut, sesat dan salah dengan pikirannya, ketika kita akhirnya berhenti berdebat dan merasa menang tidak dan kalahpun tidak namun hatinya dongkoooooollllll bukan maen dan kita mulai jaga jarak dengan sahabat kita karena kita anggap tidak sepaham dan tidak mengerti apa yang benar, namun ketika kita kembali kerumah mengecek kembali paradigma yang kita anggap benar tersebut ternyata "ups anda salah. . . . . " Maka kita anggap masalah tersebut selesai begitu saja tanpa ada keinginan konfirmasi kepada teman sambil minta maaf kalau tadi sudah ngotot, salah dan sudah salah, ngotot hehehe maklum manusia berbudi dan berakhlak. Jaga gengsi dong.

Memang aneh sudah salah ingin kelihatan benar. . . . . saya pun sering demikian. . . . harus belajar mengakui salah kalau salah dan tindakan selanjutnya minta maaf, kalau benar pun tidak perlu ngotot karena mengajarkan kebenaran dengan ngotot akan menjadi tidak benar. . . .

II Korintus  12:6 
Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh lagi, karena aku mengatakan kebenaran. Tetapi aku menahan diriku, supaya jangan ada orang yang menghitungkan kepadaku lebih dari pada yang mereka lihat padaku atau yang mereka dengar dari padaku.

1 komentar: